MOTIVASI : Dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang kearah satu tujuan. Motivasi membuat keadaan dalam diri individu muncul , terarah dan dapat mempertahankan perilaku.
KONSUMEN : Orang / pemakai barang dan jasa konsumsi.
MOTIVASI KONSUMEN merupakan dorongan / tenaga pendorong pada diri individu untuk melakukan sesuatu guna memenuhi kebutuhannya yang belum terpenuhi.
KEBUDAYAAN mempengaruhi penggerakan yang memotivasi individu dalam pengambilan/membeli produk.
Budaya bersama dengan unsur-unsur lain dalam lingkungan memberi dampak pada semua tahap pengambilan keputusan konsumen, bagaiamana konsumen mengambil keputusan untuk belajar mengenai budaya, khususnya budaya etnisitas (identifikasi kelompok dimana individu menggunakan label etnis untuk mendefinisikan mereka sendiri dengan orang lain) dengan sebagian dari beberapa orang bervariansi dalam cara mereka mengambil konsumen.
Budaya mempengaruhi penggerakan yang memotivasi orang dalam mengambil keputusan, tindakan lebih jauh bahkan untuk motif-motif yang bermacam-macam, seperti contoh : kebebasan membaca dan tulis serta kegairahan dalam membeli produk.
Budaya dari suatu masyarakat menentukan bentuk komunikasi apa yang diizinkan sehubungan dengan masalah pengambil;an / pembelian produk ini dan dekat kepada sifat dan perilaku konsumen untuk mencari produk. Jadi budaya adalah determinan / pengaruh utama dari bagaimana keputusan dibuat.
Contoh :
Pengambilan produk mie instan : konsumen tertarik untuk mengambil produk ini karena satu motif yaitu kebudayaan. Salah satu mie instan membuat advertising di media elektronik yang menggambarkan kebudayaan indonesia dengan menggunakan lagu kebangsaan indonesia.
MOTIVASI KONSUMEN
Motivasi merupakan dorongan / tenaga pendorong pada diri individu / seseorang untuk melakukan sesuatu guna memenuhi kebutuhannya yang belum terpenuhi.
Secara umum, kebutuhan manusia sebagai individu terbagi menjadi dua : kebutuhan dasar dan kebutuhan perolehan.
Semua perilaku individu yang didorong motivasi-motivasi tersebut, dilakukan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Hasil yang diinginkan inilah yang disebut sebagai sasaran.
Pemilihan sasaran, bagi setiap individu berbeda satu sama lain, tergantung beberapa hal yakni :
· Pengalaman pribadi
· Kemampuan fisik
· Norma dan nilai yang berlaku
· Kemudahan mencapai sasaran
Dan dalam prakteknya, terdapat keterkaitan antara kebutuhan dan sasaran tersebut. Walapun pada kenyataannya pula, kesadaran orang akan “sasaran” cenderung kurang, dibanding kesadarannya akan “kebutuhan”. orang cenderung lebih menyadari kebutuhan dasarnya / fisiologis ketimbang kebutuhan perolehan / psikologis.
Sebagai contoh : seorang polisi mungkin tidak menyadari betapa tingginya kebutuhannya akan “kekuasan”, tapi ia secara rutin aktif dalam pemilihan jabatan tertentu dalam pemerintahan.
Referensi :
Engel James F,Blackwell Roger D,Miniard Paul W,Perilaku konsumen,Edisi ke enam dari Jilid 1.
http://consumerbehaviour.blogsome.com/2007/11/09/motivasi-konsumen/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar