Unsur – Unsur Proposisi
Setiap proposisi akan mengandung undur-unsur berikut ini, yaitu:
(a) Term subyek : hal yang tentangnya pengakuan atau pengingkaran ditujukan. Term subyek dalam sebuah proposisi disebut subyek logis. Ada perbedaan antara subyek logis dengan subyek dalam sebuah kalimat. Tentang subyek logis harus ada penegasan/pengingkaran sesuatu tentangnya.
(b) Term predikat : isi pengakuan atau pengingkaran itu sendiri (apa yang diakui atau diingkari). Term predikat dalam sebuah proposisi adalah predikat logis yaitu apa yang ditegaskan/diingkari tentang subyek.
( c ) Kopula : penghubung antara term subyek dan term predikat dan sekaligus memberi bentuk (pengakuan atau pengingkaran) pada hubungan yang terjadi. Jadi fungsi kopula ada tiga:
- Untuk menghubungkan subyek dan predikat
- Untuk menyatakan subyek itu sungguh-sungguh berada/exist
- Untuk menyatakan cara mana subyek berada.
Jenis-Jenis Proposisi
Proposisi dapat dibagi ke dalam 4 aspek, yaitu:
1. Berdasarkan bentuk
2. Berdasarkan sifat
3. Berdasarkan kualitas
4. Berdasarkan kuantitas
Gbr1. Skema Jenis-Jenis Proposisi
Dasar menarik kesimpulan (Proposisi) :
1. Kalimat tanya
2. Kalmat perintah
3. Kalimat harapan
Berdasarkan bentuknya, proposis dapat dibagi atas 2 jenis, yaitu:
a) Proposisi tunggal adalah proposisi yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat.
Contoh:
- Indra adalah seorang pekerja kantoran.
- Semua mahasiswa harus rajin belajar.
b) Proposisi majemuk atau jamak adalah proposisi yang terdiri dari satu subjek dan memiliki banyak predikat.
Contoh:
- Semua anggota polri harus jujur.
- Kakak belajar matematika dan membuat contoh-contoh soal.
Berdasarkan sifat, proporsis dapat dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu:
a) Proposisi kategorial adalah proposisi yang hubungan antara subjek dan predikatnya tidak membutuhkan / memerlukan syarat apapun.
Contoh:
- Semua mobil beroda 4.
- Semua pengendara motor wajib memakai helm.
b) Proposisi kondisional adalah proposisi yang membutuhkan syarat tertentu di dalam hubungan subjek dan predikatnya. Proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu: proposisi kondisional hipotesis dan disjungtif.
Contoh proposisi kondisional hipotesis:
- Jika matahari terbit maka langit akan cerah.
- Jika hari ini tidak hujan, dia pasti akan datang tepat waktu.
Contoh proposisi kondisional disjungtif (mempunyai 2 pilihan alternatif):
- Afgan seorang penyanyi atau pemain film.- Hotman Paris Hutapea seorang pengacara atau politikus.
Berdasarkan kualitasnya, proposisi juga dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
a) Proposisi positif merupakan antara subjek dan predikat terdapat persesuaian, predikatnya membenarkan subjek.
Contoh:
- Buaya adalah hewan buas.
- Semua pengacara adalah orang pintar.
b) Proposisi negatif merupakan antara subjek dan predikat tidak ada persesuaian, predikatnya tidak membenarkan subjek.
Contoh:
- Semua buah bukanlah pisang.
- Semua binatang bukanlah harimau.
Aspek terakhir adalah berdasarkan kuantitas. Berdasarkan aspek ini, proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu:
a) Proposisi umum atau universal adalah proposisi yang predikat membenarkan semua objek.
Contoh:
- Semua warga negara Indonesia wajib memiliki KTP sebagai identitasnya.
- Semua mahasiswa memiliki ktm.
b) Proposisi khusus atau spesifik adalah proposisi yang predikat membenarkan sebagian subjek.
Contoh:
- Tidak semua anak sekolah memiliki motor.
- Tidak semua mahasiswa memiliki mobil.